Senin, 24 Desember 2012

Review Novel: Pengurus MOS Harus Mati




Judul: Pengurus MOS Harus Mati
Pengarang: Lexie Xu
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku: 304 halaman
Genre: Horror, Thriller

Sinopsis
Hai, namaku Hanny Pelangi, dan hidupku saat ini bagaikan sederetan mimpi buruk.
Awalnya semua terlihat luar biasa. Aku sedang menikmati liburan yang menyenangkan bersama sahabatku, Jenny, di Singapura saat aku diminta pulang oleh pacar baruku, Benji, sang ketua OSIS, lantaran aku terpilih menjadi salah satu pengurus MOS. Wow! Terpilih menjadi anggota tim elite dan mendapat kesempatan menyiksa murid-murid baru? Siapa yang tidak mau?
Namun, semuanya ternyata tidak seindah yang kubayangkan. Belum apa-apa, kami sudah diteror oleh seorang cowok bengal yang tidak naik kelas, yang sangat membenciku, dan hobi membuatku malu. Pokoknya, cowok yang minta diinjak mukanya deh.
Urusan ini bertambah parah saat Benji mengajak kami mengarang kisah horor bohongan seputar sekolah kami. Maksudnya sih untuk menakut-nakuti anak-anak baru. Tak disangka, kisah-kisah horor bohongan itu malah menjelma menjadi kenyataan. Satu demi satu pengurus MOS mengalami kecelakaan mengerikan yang tidak bisa dijelaskan. Puncak-puncaknya, nyawaku nyaris melayang.
Apakah yang menyebabkan kecelakaan-kecelakaan itu? Kutukan kisah horor yang berbalik menimpa kami? Anak baru yang dendam kepada kami?
Kalau memang begitu, mengapa semua petunjuk mengarah kepada Jenny?

Buku kedua dari series Obsesi ini ditulis dengan sudut pandang Hanny yang terpilih menjadi pengurus MOS selama sepekan. Disini juga diceritakan kedekatan Hanny dengan Frankie yang hanya diisi dengan pertengkaran. Kita pun dibuat penasaran dengan mulai munculnya kejadian aneh yang terjadi persis seperti enam cerita horor karangan para pengurus MOS, sampai pengejaran si pelaku yang diberi julukan Oknum X oleh Hanny dan Frankie. Cara Oknum X mencelakakan korban tetap secara sadis dan tidak berperasaan.

Disini juga sebagai pembuktian bahwa Frankie, si anak pembuat onar yang tidak naik kelas karena sering membolos, tetapi sebenarnya mempunyai mimpi besar, berhasil mengungkapkan teori analisis tentang misteri dibalik kejadian ini, mengalahkan Benji, ketua OSIS yang sangat licik dan berusaha menang mengungkap misteri ini juga. Ini mengajarkan bahwa jabatan bukan hanya didapat dengan kelicikan, dan cap dari orang lain tak selalu buruk.

Masih menyuguhkan adegan-adegan thriller khas Lexie dan adegan tegang saat mengejar pelaku, tetapi aku lebih suka dengan serial kedua ini. Entah karena aku emang suka menyiksa anak-anak baru di MOS *ups :P*, atau karena aku suka dengan jalan pikiran Hanny, atau memang buku ini bikin penasaran buat baca seri ketiganya! Yang pasti keren deh!

Hihi, selamat membaca! :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar